Minggu, 29 Mei 2022

Between Fake or Real Mental Healt of Teenager

 Mental healt bukan sebuah reward atau trend yang harus dibanggakan. sekarang, remaja lebih suka menjustifikasi mengatakan bahwa dirinya sedang sakit mental mental. Padahal sakit mental itu jauh lebih kompleks dan serius. kesehatan mental dipengaruhi oleh suatu peristiwa sehingga meninggalkan dampak yang lumayan signifikan bagi pengidapnya. 

mengapa harus pengidapnya? 

karena orang yang sedang sakit, pasti mereka tidak akan pernah tahu bahwa ia sedang sakit. saat ada merasa yang aneh seperti sulit tidur dan halusinasi. Barulah ia mencari literasi akan hal tersebut, tidak sampai disitu saja, mereka pasti akan datang ke professional nntuk menyelesaikannya.

Mental healt bukan alasan menjadikan seseorang berbuat sesuatu yang buruk seperti penipuan. mental cenderung akan merugikan pengidapnya jika tidak segera diselesaikan.

lalu mengapa sekarang banyak sekali remaja-remaja yang menjustifikasi diri mereka sendiri?

padahal mereka hanya mengetahui secara awan apa itu mental healt lalu mengatakan pada dunia "maya" bahwa ia sedang pengidapnya. itu buruk sekali, just following the trend atau membaca sekilas para remaja ini sudah menjustifikasi dirinya seperti seorang profesional.

yang menjadi pertanyaan saya apa motivasinya ?

apa yang didapat, apa yang ia butuhkan? saran kah?  atau pengakuan atas hal tersebut? atau bahkan tak bertujuan? 

pesan saya, jika kamu benar-benar merasa sakit datanglah ke profesional bukan malah membanggakan diri posting sana-sini. karena mental healt sangat serius dan sensitif bagi yang benar-benar sedang merasakannya.


by nn