Sebenarnya aku kurang setuju soal itu, karena wanita alpha jika disandingkan dengan pria sigma malah tidak sinkron baik dalam perlakuan, pola pikir. Contohnya, sesederhana saat kita memilih makanan, kita sebagai alpha female pasti sudah memiliki pilihannya sendiri sedangkan dengan pria sigma dia akan cenderung mengikuti apa yang kita pesan dan belum tentu itu makanan itu yang dia suka. itu berlaku ke semua hal, ditakutkan kedepannya semua permasalahan yang ada hanya bisa terselesaikan di wanita.
laki-laki cenderung menyukai wanita penurut, sedangkan wanita penurut hanya menunggu masalah dapat diselesaikan oleh laki-laki. padahal sebenarnya secara praktiknya masalah dapat diselesaikan dengan cepat apabila kita memiliki cukup kemampuan untuk hal itu. pertanyaanya, bagaiman jika laki-laki tersebut tumbang siapa yg menyelesaikan masalah?
contoh kasus apabila suami sakit, lalu istrinya bertipe sigma, pasti kebingungan sendiri, berbeda dengan wanita alpha yang sudah bisa melakukan 4 langkah kedepannya seperti membeli obat, membawa ke dokter, membelikan makanan kesukaan, dan hal lainnya sehingga mempercepat proses terselesaikannya masalah.
lalu pertanyaan,
jika pria membutuhkan harga diri, lalu wanita seperti apa yang diharapkan?
maka munculah man needs respect, and woman needs love..
sebenarnya menurutku ini sangat simpel jika dijabarkan, wanita dominan juga harus bertemu dengan laki-laki yang dominan dimana bisa menjawab semua demand alpha woman. pada dasarnya alpha woman hanya butuh kasih sayang disitulah alpha male harus mengisi bentuk kasih sayang dan akhirnya perempuan mendapatkan cinta dan laki-laki mendapatkan kehormatan
percayalah laki-laki sebenarnya selain butuh harga diri juga membutuhkan solusi. apabila yang ada disampingnya tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaannya, dia pasti akan mencari yang tidak ada.
sejatinya kehidupan adalah puzzle-puzzle bagaimana kita bisa menjadi pelengkap atas puzzle yang hilang itu
............