Mahasiswa Suka Ngeluh Tapi Rajin

Pandemi membuatku menjadi juara

juara rebahan tanpa batas

kuliah daring kadang bikin muak

diakhir perkuliahan semester ini

dosen rasanya serempak sekali

memberi tugas, kadang diluar akal

hati amburadul, pikiran kemana-mana

lihatlah pertemuan tatap muka itu

seharusnya ada namun sekarang

tugas-tugas dari setiapnya membuat mereka pada posisi lelah

pagi mendengarkan, malam dengan laptop

terulang dan tak terhingga

jika pandemi masih lama, 

bisakah semua sesuai kadarnya?

kemampuan juga pada kondisi saat ini tak pada posisinya

dasar mahasiswa

.

.

.

dari aku yang sedang memahami kondisi pandemi saat ini~

Rasa Ingin Punya Rumah Juga

beberapa rasa sedang menunggu

agar dijemput dan dibawa pulang

beberapa rasa ditakdirkan sendiri

karena kadang rasa yang sama 

bukankah terlalu naif jika dua

bukankah sakit bila menunggu lagi

.

disetiap ruang penantian

rasa tak selalu cepat dapat rumahnya

namun apakah ia kata benda?

atau kata sifat?

bukankah rasa perlu objek

terus dimanakah itu?

.

jika rasa itu dibiarkan 

perih juga rasanya

tak ada obatnya

sampai ada rasa yang baru

rasa baru tidak secepat itu

rasa baru bukan jaminan

beralih lalu perih lagi 

untuk apa?

...

Rasa

untuk kamu yang suka bermain rasa

awalnya biasa lalu terjebak didalamnya

bukankah rasa bukan permainan?

apakah substansinya?

kamu diam.

Menata Ulang Hati

ketika komunikasi ulang itu terjadi

hanya ada 2 kemungkinan bukan?

rindu, kembali, memiliki

atau 

terbentur, sakit, menata lagi

ketika semakin dewasa

kamu pandai menyimpan rasa

tapi berujungnya  sia-sia

.

seperti menata ulang hati

kamu ingin konsep yang mana?

baru dan menjadi

atau 

lama dan kembali

menata ulang hati tak perlu 

dengan yang dulu

bukankah perpisahan dulunya karena

ketidakcocokan

mengapa harus melarutkannya lagi

.

seperti menata ulang hati

perihal komunikasi ulang itu seperti bermain dengan api

api yang sama

membakar, melukai, berbekas

kemudian sembuh lagi

ada beberapa rasa di kalbukan

ada beberapa hati di rumahkan

diantaranya harus rela tidak diselamatkan

.

lihatlah kamu

kamu yang hanya aksara sendiri

menunggu untuk dilengkapi

tidak perlu terburu jadi cerita

cukuplah bait dan mari kita tulis lagi

.

.

.

Tentang Perihal

Perihal mencintai, 

aku bahkan patah berkali

.

perihal rindu,

aku bahkan hampir mati

.

perilah sayang,

aku bahkan juga tak pandai mengerti

.

perihal nyaman,

aku bahkan terlalu nyaman sendiri

.

perihal sakit,

aku bahkan mengonsumsinya 3 kali

...

Rumah Singgah

kepada beberapa rumah yang aku singgahi

maaf bila penginapnya tidak bisa menetap

bukan karena tak nyaman

melainkan aku yakin bukan disitu

bukan karena tak hangat

tapi hanya aku yang kedinginan disitu

.

kepada beberapa rumah yang aku singgahi

kata 'pernah' kini milikmu karena aku

kata 'mampir' juga kini milikku

kata 'selamat tinggal' sudah milik kita

.

kepada beberapa rumah yang aku singgahi

jangan lagi mencari tuan seperti aku

karena aku bahkan tidak mudah ramah

tidak mudah berjanji

tapi mudah mengakhiri

.

kepada beberapa rumah yang aku singgahi

setiap nyaman yang dibuat untuk tuanmu yang ternyata hanya mampir dan pernah singgah ternyata tidak dibuat untukku...

Apa Memang Bukan Salahmu?

kamu gak pernah salah, bukan?

tapi memang sepenuhnya aku

.

aku selalu menyuruhmu minum latte

padal kamu suka teh hijau

.

kamu hanya salah sedikit

kamu gk pernah menolak?

padahal kamu tidak suka

.

aku  akan menyuruhmu berhenti

jika kamu meminta

.

kamu bahkan tak perlu minum latte lagi

apa kamu tidak merindukan yang lain?

cepat sekali bukan?

lanjutan dari sebelumnya

paginya mata seperti ngantuk susah dibuka

beberapa pelajaran datangnya gak terduga

tapi sehari setelahnya

kemudahan datang secepat itu

seperti memotong semua permasalahan

selalu saja dimudahkan untuk mereka yang bersabar;)

kemudahan datang secara mendadak

Tuhan menyanyangiku

sedih saya langsung hilang 

biar dikenang biar tak lupa

selalu saja keadaan menjadikanku lebih dewasa

hal-hal yang menjadi pelajaran

datang darimana saja

contohnya hari ini;(

kabar buruk datang lagi bukan?

aku sudah menyangkanya

Tuhan sangat menyayangiku lagi

nyatanya aku sedih setelah beberapa minggu tidak menangis

lihatlah ada yg lebih kecil dari aku

ada yg lebih polos dari aku

namun dia mendapatkan banyak pelajaran

-00.28-sedih secukupnya